METRONETWORK.ID - Idar Nani (62 tahun) masyarakat Jalan Bantan Gang Jaya, Kecamatan Medan Tembung mengeluhkan peristiwa yang terjadi di lingkungannya akibat revitalisasi drainase yang di laksanakan 4 (Empat) Bulan yang lalu, Sabtu (14/10/2023).
Hal itu mengakibatkan terputusnya beberapa jaringan optik serta jaringan Air PDAM yang menyebabkan mati air tanpa adanya upaya dari pihak terkait untuk memperbaiki instalasi yang rusak akibat proyek drainase tersebut.
Ibu Idar Nani juga menuturkan kepada wartawan bahwa kami sebagai masyarakat sebenarnya merasa senang dengan adanya perbaikan drainase ini akan tetapi hendaknya para pelaksana proyek harus juga memperhatikan situasi yang ada di tengah masyarakat, bahkan tak jarang ketika proyek berjalan sering kali lobang galian memakan korban yang terperosok kedalam lobang, belum lagi permasalahan putusnya instalasi air yang terhubung ke rumah warga sehingga masyarakat tidak mendapatkan air selama berbulan-bulan sejak proyek di laksanakan.
"Sekarang proyek sudah selesai akan tetapi perbaikan terhadap instalasi yang terputus tidak juga di perbaiki oleh pihak yang terkait, sudah kami laporkan hal ini pada Kepala Lingkungan dan bahkan kepada pihak PDAM, akan tetapi keluhan kami tidak pernah di gubris ungkap, Ibu Nani pada wartawan, Sabtu (14/10/2023).
Di tempat berbeda wartawan meminta tanggapan dari Aktivis Muda Kota Medan yang kerap mengkritik kinerja Pemerintah dan PDAM, FR. Nasution ungkapkan, "Peristiwa seperti ini memang terjadi hampir setiap proyek Pemerintah, sepengetahuan kami bahwa ini merupakan tangung jawab Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang sudah berkoordinasi kepada PDAM untuk bisa turut aktif dalam pembangunan yang di selenggarakan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, tapi mengapa PDAM seolah tutup mata dengan kondisi seperti ini padahal anggaran ini sudah di alokasikan sebelumnya, kemana anggarannya," pungkas FR. Nasution.
"FR. Nasution juga meminta kepada Direktur PDAM Sumatera Utara untuk meninjau kinerja para Kepala Cabang sekitar yang tidak respek oleh keluhan masyarakat yang saat ini tidak bisa menikmati air bersih akibat terputusnya sambungan transmisi pipa yang terhubung ke rumah warga, dan sangat ironisnya lagi masyarakat tetap di wajibkan membayar, ini sangat tidak berprikemanusiaan namanya lebih baik mundur saja saudara Kabir Bedi dari Jabatannya sebagai Direktur Utama PDAM Sumatera Utara," tutup FR. Nasution pada wartawan.
(Ctr11/)
Comments0